JAKARTA | Turut membanggakan Delegasi terpilih dari Indonesia, Siti Fatimah Azzahra dan Mumtaz Raheem Almira, meraih prestasi luar biasa dalam The International Model OIC High School Summit yang diselenggarakan di Istanbul, Turki. Acara tersebut memberikan pengalaman diplomatik dan negosiasi mendalam kepada siswa, mereplikasi proses KTT Islam dan Sidang Menteri Luar Negeri, Jakarta, 11 Januari 2023.
Siti Fatimah Azzahra dan Mumtaz Raheem Almira, didampingi oleh Advisor Ellena Pangestu Kavarera dari Indonesia, berhasil melewati serangkaian seleksi ketat. Dari pemenuhan kriteria bahasa hingga wawancara, kedua delegasi ini menjalani proses seleksi dengan sukses. Seleksi tidak hanya mempertimbangkan keahlian bahasa (Arab atau Inggris), tetapi juga memperhatikan kelahiran siswa antara tahun 2004-2009, serta persyaratan lainnya seperti pengajuan lamaran atas nama sekolah atau institusi, sedangkan permohonan individual yang akan ditolak.
The International Model OIC High School Summit adalah platform pendidikan yang memberikan pengalaman diplomatik dan negosiasi yang mendalam kepada siswa. Tujuannya adalah melengkapi peserta dengan pemahaman mendalam tentang hubungan internasional kontemporer, komunikasi interpersonal, diplomasi multilateral, dan topik terkait melalui simulasi. International Model Organization of Islamic Cooperation High School Summit, yang diinisiasi oleh siswa Beyoğlu Anatolian Imam Hatip High School, telah diselenggarakan sejak tahun 2018 di bawah pengawasan Beyoğlu Education and Culture Foundation (BECF) dan Islamic Cooperation Youth Forum (ICYF). Kedua delegasi Siti Fatimah Azzahra dan rekannya Mumtaz Raheem Almira menyatakan terdapat rangkaian persiapan yang dilakukan.
“Serangkaian seleksi yang dilewati mulai dari persiapan pemenuhan kriteria yang bias bahasa arab (Fusha) atau Inggris dengan lancar, terus siswa SMA sekaligus lahir antara tahun 2004-2009, lamaran harus diserahkan atas nama sekolah atau institusi, permohonan individual akan ditolak. Nah, kami juga harus nyari rekan yang gender yang sama. Misalnya, jika advisor-nya perempuan, maka delegasinya juga harus perempuan” ungkapnya.
Rangkaian yang terpenuhi tidak cukup, melaikan kedua delegasi harus melalui tahap wawancara. Delegasi Indonesia tidak hanya menunjukkan keahlian diplomatik mereka dalam simulasi sidang Menteri Luar Negeri, tetapi juga berkesempatan memperkenalkan keberagaman budaya Indonesia kepada peserta internasional. Dengan bangga, mereka mempresentasikan kekayaan budaya dari Papua dan Batak, yang disambut dengan antusiasme oleh peserta internasional.
Tidak hanya memperkenalkan keberagaman budaya, delegasi Indonesia juga menghadirkan keindahan dan makna batik sebagai simbol khas Indonesia. Dalam upaya untuk memperkaya pemahaman peserta internasional, mereka memamerkan ragam motif dan teknik tradisional yang terkandung dalam seni batik Indonesia.
Selain itu, kelezatan kuliner khas Indonesia juga turut menjadi daya tarik tersendiri. Delegasi dengan bangga menyajikan hidangan lezat yang mencerminkan keberagaman dan kekayaan rasa dari nusantara. Ini tidak hanya menjadi pengalaman kuliner, tetapi juga menjadi jendela bagi peserta internasional untuk lebih memahami keragaman kuliner Indonesia. Tidak hanya itu, Siti Fatimah Azzahra dan rekannya Mumtaz Raheem Almira merasa sangat senang dan bangga biasa menjadi bagian dari The International Model OIC High School Summit.
“Oh iya, selain itu kami juga berkesempatan untuk bertemu dan menyapa langsung Numan Kurtulmuş, Presiden Majelis Agung Nasional Turki,“ katanya.
Dengan bangga, Siti Fatimah Azzahra, Mumtaz Raheem Almira, dan Ellena Pangestu Kavarera membawa pulang pengalaman mendalam dan berharga dari The International Model OIC High School Summit 2023. Keberhasilan mereka tidak hanya mencerminkan dedikasi mereka dalam mempersiapkan diri tetapi juga membawa semangat positif dalam mendukung pendidikan yang berkualitas dan pemahaman yang mendalam terhadap dunia internasional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar